Selasa, 14 Juni 2011

Stapilococcus penyebab Jerawat

PEMBAHASAN

a.  Definisi
Jerawat adalah penyakit peradangan menahun dari unit pilosebaseus disertai penyumbatan dan penimbunan bahan keratin serta didapatkan terutama di daerah muka, leher, dada dan punggung yang ditandai adanya komedo, papul, etabol, nodulus dan kista. Penyakit ini dijumpai pada etabo semua (90%) orang akil baliq yang menginjak masa pubertas pada usia 15-19 tahun, orang dewasa dan dapat juga pada orang dengan usia lanjut (Djuanda dkk., 2007). Jerawat adalah suatu keadaan di mana pori-pori kulit tersumbat sehingga menimbulkan kantung nanah yang meradang. Jerawat adalah penyakit kulit yang cukup besar jumlah penderitanya. Kligmann, seorang penelitI masalah jerawat ternama di dunia berpendapat,”Tak ada satu orang pun di dunia yang melewati masa hidupnya tanpa sebuah jerawat di kulitnya.” Kemungkinan penyebabnya adalah perubahan hormonal yang merangsang kelenjar minyak di kulit. Perubahan hormonal lainnya yang dapat menjadi pemicu timbulnya jerawat adalah masa menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB, dan etabo.

b. Penyebab
Beberapa etabo yang menyebabkan jerawat adalah:
1). Stres
2). Keturunan dari orangtua
3). Aktivitas etabol
4). Kelenjar minyak yang hiperaktif
5). Bakteri di pori-pori kulit
6). Iritasi kulit atau karena garukan (Anonim, 2008).

Adapun beberapa etabo lain yang merupakan penyebab dari timbulnya jerawat adalah :

1. Produksi Minyak Berlebihan
Jerawat tidak melulu muncul karena kotor, melainkan lebih disebabkan etabo dari dalam tubuh. Jerawat adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (etabolis gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Penyebab jerawat yang paling umum adalah etabol, tumpukan minyak atau sebum di kulit berkolaborasi dengan bakteri.

2. Sel-Sel Kulit Mati
Umumnya, jerawat dsebabkan oleh kelebihan kelenjar minyak karena giat diproduksi etabol androgen. Jerawat timbul karena kelenjar minyak yang berlebih tersebut bercampur dengan sel kulit mati. Ketika sel-sel kulit itu bercampur dengan jumlah sebum yang sudah meningkat itu, campuran yang tebal dan lengket itu dapat membentuk penyumbat yang menjadi bintik hitam atau putih. Banyak yang beranggapan, bahwa jerawat hanya menyerang muka, tetapi jerawat bisa juga menyerang bagian tubuh lain, seperti di bagian punggung, dada dan lengan atas.

3. Bakteri
Yang membuat masalah semakin rumit, bakteri biasanya ada di kulit, yang disebut Staphilococus Epidermidis cenderung berkembang biak didalam kelenjar sebaceous yang tersumbat, dan menghasilkan zat-zat yang menimbulkan iritasi daerah sekitarnya. Kelenjar tersebut terus membengkak, pecah, dan kemudian menyebarkan radang ke kulit daerah sekitarnya. Inilah yang menyebabkan jerawat batu jenis yang paling mungkin, yaitu meninggalkan pigmentasi jangka panjang dan bekas luka seperti cacar yang permanen.

4. Kosmetik
Penyumbatan pori-pori seringkali terjadi oleh penggunaan kosmetik yang mengandung banyak minyak atau penggunaan bedak yang menyatu dengan foundation. Foundation yang terkandung pada bedak menyebabkan bubuk bedak mudah menyumbat pori-pori.

5. Obat-obatan
Konsumsi obat kortikosteroid, baik oral (obat minum) maupun topical (obat oles), yang mengakibatkan daya tahan tubuh menurun, juga meningkatkan potensi timbulnya jerawat karena aktivitas bakteri etaboli yang meningkat.

c. Patogenesis
Berdasarkan hipotesis ada empat etabo utama yang mempengaruhi terjadinya penyakit akne vulgaris (jerawat):
a)  Penyumbatan duktus pilosebaseus
b)  Meningkatnya produksi sebum
c)  Perubahan biokimia susunan lemak-lemak permukaan kulit
d)  Kolonisasi kuman di dalam folikel sebaseus (Halim dan Sambijono, 1986).

Adanya bahan komedogenik dalam beberapa kosmetik mungkin ada hubungannya dengan timbulnya jerawat tingkat ringan pada wanita umur 20-40 tahun (Kenneth, 1984). Jasad renik yang sering berperan adalah S. epidermidis atau Pitysrosporum ovale, P. acne, dan P. orbiculare. Kadang-kadang jerawat menyebabkan rasa gatal yang mengganggu atau rasa sakit kecuali bila terjadi etabol atau nodus yang besar (Djuanda dkk., 2007).

d. Gejala klinis
Tempat pembentukan jerawat adalah di muka, bahu, dada bagian atas dan punggung bagian atas. Lokasi kulit lain, misalnya leher, lengan atas dan glutea kadang-kadang terkena. Erupsi kulit polimorfi, dengan gejala komedo, papul yang tidak beradang dan etabol, nodus dan kista yang beradang, dapat juga disertai rasa gatal. Komedo adalah gejala bagi jerawat berupa papul miliar yang di tengahnya merupakan sumbatan sebum, bila berwarna hitam akibat mengandung etabo melanin disebut komedo hitam atau komedo terbuka. Bila berwarna putih karena letaknya lebih dalam sehingga tidak mengandung etabo melanin disebut sebagai komedo putih atau komedo tertutup (Djuanda dkk., 2007).

e. Tipe-tipe jerawat
1. Komedo
Komedo sebenarnya adalah poro-pori yang tersumbat, bisa terbuka atau tertutup. Komedo yang terbuka (blackhead), terlihat seperti pori-pori yang membesar dan menghitam. pori yang membesar dan menghitam.  Komedo yang tertutup (whitehead) memiliki kulit yang tumbuh di atas pori-pori yang tersumbat sehingga terlihat seperti tonjolan putih kecil. Jerawat jenis komedo ini disebabkan oleh sel-sel kulit mati dan sekresi kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit.
2. Jerawat biasa
                Jenis jerawat ini mudah dikenal, tonjolan kecil berwarna pink atau kemerahan. Terjadi karena pori-pori yang tersumbat terinfeksi oleh bakteri. Bakteri yang menginfeksi bisa dari waslap, kuas make up, jari tangan, juga telepon. Stres, hormon dan udara yang lembab, dapat memperbesar kemungkinan terbentuknya jerawat.
3.  Jerawat Batu (Cystic acne).
Cystic acne adalah jerawat yang besar-besar, dengan peradangan hebat, berkumpul diseluruh muka. Penderita cystic acne biasanya juga memiliki keluarga dekat yang menderita jerawat jenis ini. Secara genetik penderitanya memiliki:
1.  Kelenjar minyak yang over aktif yang membanjiri pori-pori dengan kelenjar minyak,
2.  Pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak normal yang tidak bisa beregenerasi secepat kulit normal
3.  Memiliki respon yang berlebihan terhadap peradangan sehingga meninggalkan bekas di kulit

f. Pengobatan jerawat
Ada tiga hal penting dalam pengobatan jerawat, yaitu :
1). Mencegah timbulnya komedo.
2). Mencegah pecahnya mikrokomedo atau meringankan reaksi peradangan.
3). Mempercepat resolusi lesi peradangan (Harahap, 2000).
Berdasarkan tipe jerawat, adapun pencegahan serta pengobatan adalah
1. Komedo.
Pencegahan:
Cuci selalu wajah pagi dan malam dengan pembersih mengandung salicylicacid atau AHA/BHA untuk mengelupas sel2 kulit mati. Atau scrub kulit wajah minimal seminggu sekali. Bawalah selalu kertas penyerap minyak untuk menyerap kelebihan minyak di wajah. Gunakan juga masker utk kulit berminyak seminggu sekali.
Penyembuhan:
Hilangkan blackheads dengan plester pore strips (seperti Biore pore pack atau Pond’s nose zone tape). Untuk whitehead, pakai obat jerawat yg mengandung salicylicacid (misalnya dari merk Neutrogena atau Clinique acne solutions night treatment gel).
2. Jerawat biasa.
Pencegahan:
Untuk membunuh bakteri2 penyebab jerawat, gunakan sabun muka yg mengandung benzoylperoxida, atau sabun sulfur. Dan gunakan masker anti bakteri/jerawat seminggu sekali. Kalau obat2 jerawat yg dijual bebas tidak mempan, mintalah ke dokter kulit obat jerawat yg mengandung vitamin A etabolism seperti RetinA.
Penyembuhan:
Untuk mengurangi peradangan dan membunuh bakteri, pakailah obat jerawat yg mengandung benzoylperoksida, atau bila kulit anda tdk tahan, gunakan produk yg mengandung sulfur, spt Neo Medrol atau mujisat tolak jerawat dari Sari Ayu. Kalau obat2 jerawat tadi tidak mempan juga, mintalah resep salep yang mengandung etabolism,salah satunya Garamicyn (bisa dibeli bebas). Salep ini bisa membunuh bakteri dan mengurangi pembengkakan juga peradangan.
3. Jerawat Batu (Cystic acne).
Pencegahan:
Obat2 jerawat yg dijual bebas tidak akan mempan buat jerawat jenis ini. Memakai scrub pun tidak etaboli hasilnya. Jalan satu2nya adalah meminta dokter meresepkan pil etabolism seperti tetracycline.  Bila dalam sebulan tidak ada tanda2 perbaikan, mungkin dokter akan memberikan resep Accutane (kurang pasti di Indonesia sudah ada atau belum), obat yg efektif, tapi etabolismal. Meskipun penyembuhannya memakan waktu hingga 5 bln, dan dapat mengakibatkan bayi cacat pada ibu hamil, tapi tetep aja dianggap sebagai obat mujarab pilihan terakhir.
Pengobatan:
Untuk jerawat batu yang satusatu, penyembuhan yg efektif adalah meminta dokter kulit menyuntik jerawat dengan cortisone, yg membuat jerawat ini sembuh dlm waktu 48 jam. Kalau kasusnya kronis, pil Accutane bisa dicoba, meskipun anda bakal mengalami beberapa side effect, seperti bibir pecah2 yg parah (minta dr.kulit anda meresepkan Acclovate, lip balm anti peradangan) dan kulit yg kering.
Disadur dari majalah InStyle edisi Mei 2001


Bakteri
Bakteri adalah etaboli uniselular yang tidak mempunyai klorofil, sel bakteri mirip dengan sel tumbuhan atau hewan terdiri atas sitoplasma dan dinding sel. Bakteri berkembang biak dengan pembelahan diri, karena kecilnya sehingga hanya tampak dengan mikroskop (Dwijoseputro, 1989).
Siklus pertumbuhan bakteri terdiri dari 4 fase :

1). Fase Lag (penyesuaian diri)
Fase lag ini mewakili periode waktu dimana sel kehilangan etabolism dan enzim sebagai akibat kondisi tidak menguntungkan yang dipertahankan sebelumnya, beradaptasi terhadap lingkungan baru, dan berakumulasi hingga kondisi yang membolehkan pertumbuhan dilanjutkan kembali (Jawetz et al., 2005). Hal ini dapat terjadi selama beberapa menit sampai beberapa jam. Fase ini merupakan persiapan untuk fase berikutnya (Anonim, 1994).
2). Fase Log (pembelahan)
Fase dimana pembelahan sel terjadi dengan cepat, dan berkembang biak dua kali lipat (Anonim, 1994). Material sel baru disintesis dengan kecepatan konstan, pembelahan terjadi secara teratur dan peningkatan massa terjadi secara eksponensial. Hal ini berlanjut sampai etaboli habis atau akumulasi hasil etabolis toksik dan menghambat pertumbuhan (Jawetz et al., 2005).
3). Fase stasioner
Fase ini terjadi ketika bakteri kehabisan etaboli dan terdapat akumulasi produk toksik yang menyebabkan pertumbuhan menjadi lambat sampai sejumlah sel baru yang diproduksi seimbang dengan jumlah sel yang mati. Pada suatu saat terjadi jumlah bakteri yang hidup tetap sama (Anonim, 1994).
4). Fase penurunan/kematian
Setelah periode waktu pada fase stationer yang bervariasi pada tiap etaboli dan kondisi kultur, kecepatan kematian meningkat sampai mencapai tingkat yang tetap. Setelah mayoritas sel mati, kecepatan kematian menurun sampai etabol, sehingga hanya sejumlah kecil sel yang hidup (Jawetz et al., 2005).

Klasifikasi bakteri Staphylococcus epidermidis
Kingdom : Protista
Divisi : Schizophyta
Class : Schyzomycetes
Ordo : Eubacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Staphylococcus
Spesies : Staphylococcus epidermidis (Salle, 1961).

S. epidermidis adalah kuman bakteri Gram positif (bakteri penyebab jerawat) aerob. Sel berbentuk bola dengan diameter 1 μm yang tersusun dalam bentuk kluster yang tidak teratur. S. epidermidis kokus tunggal, berpasangan, tetrad dan berbentuk rantai juga tampak dalam biakan cair. Bakteri pembentuk spora yang banyak terdapat di udara, air, tanah. Koloni biasanya berwarna putih atau kuning dan bersifat anaerob fakultatif. Tidak ada pigmen yang dihasilkan secara etabolis atau pada media cair. S. epidermidis merupakan flora normal pada kulit manusia. S. epidermidis tidak bersifat etaboli menghasilkan koagulase etaboli dan cenderung menjadi nonhemolitik (Jawetz et al., 2005).
Faktor-faktor yang berperan menghilangkan flora sementara pada kulit adalah pH rendah, asam lemak pada sekresi sebasea dan adanya lisozim. Jumlah  mikroorganisme pada permukaan kulit mungkin biasa berkurang dengan jalan menggosok-gosoknya dengan sabun yang mengandung heksaklorofen atau desinfektan lain, namun flora secara cepat muncul kembali dari kelenjar sebasea dan keringat (Jawetz et al., 2005).
4.  Farmakoterapi Jerawat
Terapi jerawat secara farmakologi dapat menggunakan antibakteri secara etabol. Antibakteri yang digunakan untuk mengobati peradangan pada jerawat adalah eritromisin, klindamisin, dan benzoil peroksida (Dipiro et al., 2006).  Eritromisin dengan atau tanpa seng efektif sebagai obat peradangan pada jerawat. Kombinasi eritromisin dan seng meningkatkan penetrasi eritromisin ke dalam pilosebasea kulit (Dipiro et al., 2006). Benzoil peroksida digunakan sebagai pengobatan peradangan ringan pada jerawat. Benzoil peroksida mempercepat pengelupasan sel epitel dan melepaskan bagian folikular yang tersumbat. Eritromisin diformulasi dalam sediaan salep, gel, dan lotion dengan kadar 1% atau 2,5% sampai 10%. Benzoil peroksida dalam sediaan salep, gel, dan lotion biasanya digunakan dua kali sehari (Dipiro et al., 2006).
5.  Antibakteri
Antibakteri adalah suatu obat atau senyawa kimia yang digunakan untuk membasmi bakteri, khususnya bakteri yang merugikan manusia. Berdasarkan sifat toksisitas selektif, ada antibakteri yang bersifat menghambat pertumbuhan bakteri dan ada yang bersifat membunuh bakteri. Kadar minimal yang diperlukan untuk menghambat atau membunuh bakteri dikenal sebagai Kadar Hambat Minimal (KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM). Antibakteri tertentu aktivitasnya dapat meningkat menjadi bekterisid bila kadar antibakterinya ditingkatkan melebihi KHM (Setiabudy dan Gan, 1995). Secara umum kemungkinan serangan zat antibakteri dapat diduga dengan melihat struktur serta komposisi sel bakteri. Kerusakan pada salah satu situs dapat mengawali terjadinya perubahan–perubahan yang menuju kepada kematian sel (Setiabudy dan Gan, 1995). Agen antibakteri dapat mempengaruhi fungsi maupun struktur sel bakteri. Meskipun fungsi sel yang strukturnya normal dapat dihambat dengan cara yang etabo tak terbatas, beberapa cara penghambatan:

6.  Kerusakan pada dinding sel
Struktur dinding sel dapat dirusak dengan cara menghambat pembentukannya atau mengubah setelah selesai terbentuk. Antibiotik yang bekerja dengan mekanisme ini adalah penisilin dan sefalosporin. Penisilin menghambat pembentukan dinding sel bakteri dengan cara mencegah digabungkannya asam N-asetilmuramat yang dibentuk dalam sel, ke dalam struktur nukleopeptida yang biasanya etabo bentuk kaku pada dinding sel bakteri (Jawetz et al., 2005).
7.  Mengganggu/merusak etaboli sel
Membran sitoplasma mempertahankan bahan-bahan tertentu di dalam sel mengatur aliran keluar masuknya bahan-bahan lain. Membran memelihara integritas komponen-komponen selular. Kerusakan pada etaboli ini akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan sel atau matinya sel. Contoh: polimiksin, polien (Anonim, 1994).
8.  Penghambatan sintesis protein
Molekul DNA, RNA dan protein memegang peranan penting di dalam proses kehidupan normal sel. Hal itu berarti bahwa gangguan apapun yang terjadi pada pembentukan atau pada fungsi zat-zat tersebut dapat mengakibatkan kerusakan total pada sel. Contoh: kloramfenikol, tetrasiklin, rifampisin, dan streptomisin (Jawetz et al., 2005).
9.  Penghambatan sintesis asam nukleat
Struktur molekul DNA mempunyai 2 peran utama yaitu duplikasi dan transkripsi. Setiap zat yang mampu mengganggu struktur DNA, maka mampu mempengaruhi seluruh fase pertumbuhan dan etabolism bakteri. Contohnya: mitosin dan asam nalidiksat (Anonim, 1994).
PATHWAY
(hormonal,stres,genetik,bakteri) –> masa pubertas –> Hormon androgen menstimulasi kelenjar sebasea –> kelenjar sebasea membesar dan mensekresikan sebum –> sebum merembas naik hingga puncak folikel rambut –> mengalir keluar pada pemukaan kulit –> duktus pilosebaseus tersumbat sebum –>lesi obstruktif –>di latasi folikel sebasea dampaknya dibagi 2 yaitu : 1. penipisan dinding folikular 2.
–>penipisan dinding folikular –> pecah –> isi folikular keluar dan mengiritasi dermis –> lesi baru –> infeksi berulang.
ASUHAN KEPERAWATAN

1.  Pengkajian
2.  Diagnosa Keperawatan
3.  Gangguan citra tubuh berhubungan dengan inflamasi lesi akne.
4.  Ansietas berhubungan dengan lesi akne.
5.  Gangguan integritas kulit yang ditandai dengan adanya papula eritematosa, pustule, dan kista inflamatorik.
6.  Risiko infeksi berhubungan dengan infeksi bakteri kulit.
7.  Kurang pengetahuan berhubungan dengan faktor pemicu dan perawatan akne.




1 komentar:

  1. Ternyata ini penyebab jerawat yang membandel.. Terimakasih sudah sharing ya :)
    Baca juga artikel -> cara menghilangkan komedo secara alami

    BalasHapus